Pemirsa, dari sederet profil modifikasi Satria FU yang pernah saya tampilkan diblog ini, hampir semuanya mengusung tema high performance modification, speed and power oriented. Beberapa profil lain yang masih jadi draft artikel saya juga rata2 fu harian penganut aliran keras ini :D. Saya sadar betul bahwa tak semua fuers doyan dengan modifikasi speed oriented. Nah, makanya kali ini saya sengaja memilihkan sesosok satria fu yang sedikit berbeda dari profil fu sebelumnya. Nama panggilannya Walang Sangit, kepunyaan bro Farid Isnain, seorang kawan fuers yang namanya sering saya lihat mondar-mandir dibeberapa forum diskusi online dengan signature khasnya; renungan kloset 14 purnama. hehehe.
Brader kita yang ternyata seorang abdi negara ini (PNS, red) sepertinya memang bukan tipe speed oriented. Ia tak terobsesi memodifikasi fu-nya sekencang mungkin seperti kebanyakan fu rider lain yang tergila gila dengan Top Speed selangit (walau saya menangkap kesan bahwa ia sebetulnya pengagum berat si buta, :D). Dua tahun memiliki si walang sangit, bro farid tak bergeming dengan godaan bore up maupun stroke up. Setia dengan mesin standar dan balutan body standar bawaan motor, ia lebih memilih mempersenjatai fu nya dengan sederet part aftermarket dan aksesoris berkelas yang mampu mendongkrak penampilan si walang sangit. Dan terbukti, walau tanpa modifikasi yang njelimet baik disektor mesin maupun ubahan bodywork ala motor kontes, si walang sangit mampu tampil ciamik dan gak pasaran. Fitur-fitur yang dipadupadankan di raga si walang sangit berhasil memberikan kesan kekar, elegan, dan hitech pada sosok belalang tempur 150cc ini.
Data spek modifikasi yang nemplok di si walang sangit saat ini:
- Satria FU 2011, Jakarta Timur
- Mesin Standar 150cc
- Knalpot DBS Pelangi (sebelumnya pake R9 New Mugello)
- Karburator Keihin PWK 28mm (38/115)
- CDI XP Stage 2
- Koil XP 5A
- Busi NGK Platinum
- Per Kopling Daytona
- Kanvas Kopling TDR
- Gas spontan KTC
- Speedometer KOSO
- Voltmeter KOSO
- Swing Arm DBS
- Monoshock YSS
- Velg Takasago excel 1.60 1.85
- Ban FDR Spartax 70/90 80/90
- Tromol depan smash
- Tromol belakang variasi no merk
- Jeruji TDR
- Gear Set SINNOB
- Discbrake depan TZM
- Discbrake belakang ori FU
- Selang Rem KTC
- Master Rem KRS
- Handle Ride It
- Spion KOSO Carbon
- Footstep Underbone NUI
- Setang jepit NUI
- Stabilizer shock Racing Boy
- Tutup cover gear NUI
- Tutup filter oli Racing Boy
- Handgrip Harris
- Bulb Lamp Autovision
- Baut Monel full body
Karena penasaran dengan riwayat si walang sangit, beberapa hari yang lalu sayapun menginterogasi bro farid, hehe. Konon pemirsa, FU kelahiran 2011 ini hampir saja jadi korban perampasan bersenjata, walau akhirnya berhasil digagalkan berkat kegigihan empunya mempertahankan si walang sangit yang saat itu baru berusia dua minggu. Waduhhhserem bener pengalamannya. Tapi justru sejak pengalaman buruk itu, doi malah semakin semangat melengkapi berbagai peralatan perang untuk tunggangannya. Supaya lebih jelas, simak saja langsung penuturan sang empu tentang riwayat modifikasi FU nya dari tahun 2011 sampai sekarang.
-
WALANG SANGIT.. (hasil merenung 14 purnama)
by R. Farid Isnain.
Agar terlihat beda, sudah barang tentu ini yang ada di benak saya ketika membenamkan beberapa aseso di Satria FU 150 ini. Baru saja berumur 2 minggu sempat mengalami kasus penodongan di daerah Klender tepatnya di sebuah parkiran studio editing video, pelaku mengancam dengan 2 pistol di kepala. Entah apa yang merasuki saya waktu itu, dengan berani akhirnya terjadi asyik tarik menarik (bukan kebut-kebutan) motor. Kelar aksi todong menodong, jantung deg-degan tidak karuan kepala juga pusing sampai keesokan harinya akhirnya diputuskan untuk mengganti sarana pendongkrak tenaga dengan cukup nyicil 3 pilar.
Keesokan paginya motor langsung masuk toko sparepart langganan. Pemikiran saya waktu itu sangat sederhana, yakni paling tidak bisa lebih unggul dari Scorpio dan Jupiter MX (maklum yang menodong malam itu pelakunya menggunakan motor ini). Akhirnya ditebuslah Koil Protec Carspeed, Knalpot R9, dan tak lupa Rextor LE, Per Kopling Daytona, dan Kanvas Kopling TDR. Namun ketika hendak memasang CDI kurang beruntung karena tukar guling kabel bisa dibilang tidak berhasil (maklum FU saya AHO dan Rextor LE itu untuk Non AHO). Ngubek-ngubek gudang akhirnya saya menemukan PWK 28 mm bekas dan langsung dipasang juga.
Seperti inilah walang sangit ketika pertama bertansformasi
Tidak lama setelah ubahan tersebut akhirnya ditebus juga CDI XP berikut koilnya untuk melengkapi 3 pilarnya. Setelah dipikir-pikir lebih lanjut saya ini tadinya kan kepingin untuk modifikasi tampilan kok malah gatel kepingin modifikasi mesin juga? Oh tidak saya harus focus satu hal saja. Mencari-cari sumber referensi modifikasi akhirnya dilakukan selama berbulan-bulan sambil menabung untuk membeli part yang diinginkan. Akhirnya belanja berikutnya adalah membeli arm dbs, gear sinnob, underbone NUI, Shockbreaker YSS type tabung pisah, velg takasago, stabilizer shock, disc TZM, dll. Muncul perasaan cukup puas ketika membenamkan part-part tersebut di Walang Sangit kesayangan.
Rasa puas belum merasuki hati. Selang beberapa bulan kemudian kesengsem dengan GoPro HD 2, spidometer KOSO RX2N tutup cover gir NUI, tutup filter oli racing boy, shock stabilizer racing boy, dan voltmeter KOSO, akhirnya ditebus juga piranti tersebut.
Berikut ini adalah video dari GoPro HD 2 yang menclok di body pada saat itu
Galau berlanjut ketika melihat sebuah merk knalpot kok rasanya sangat bergairah sekali. Putar otak cari duit gak lama kemudian dibenamkan juga DBS Pelangi
Memang yah om-om rempong galau..
Dan inilah rekam jekak perjalanan walang sangit dari masa ke masa:
Best Regards,
RFI
ConversionConversion EmoticonEmoticon